Selasa, 30 Desember 2008

“Apa yang dibutuhkan seorang wirausaha”

“”BERANI”, Modal Awal Wirausahawan”
Berani Mimpi
Entrepreneur itu Memang harus berani bermimpi. Meskipun dalam masa krisis ekonomi, jangan takut bermimpi. Yakinlah, mimpi atau visi itu sama dengan cetak biru dari realita. Artinya, sesuatu yang bisa kita wujudkan.

Entrepreneur yang berani memiliki visi, maka akan dapat menciptakan kekuatan positif di dalam pikirannya. Sehingga nantinya akan lebih mampu meningkatkan kemampuan kerja dan kualitas hidup. Seperti ada ungkapan “Hati-hatilah dengan angan-anganmu, karena angan-anganmu itu akan menjadi kenyataan”, sama juga dengan “Gantungkan cita-citamu setinggi langit.” Visi itu memang bisa mensugesti orang. Bahkan orang meyakini, jiwa wirausahawan itu dekat sekali dengan dunia pemimpi/penghayal. Karena khayalan dapat memicu keberhasilan atau minimal keberanian berbuat dan berkreativitas.
Berani Mencoba
Andai kita berani mencoba dan kita lebih tekun dan ulet, maka pasti kegagalan tak pernah ada. Bisnis modern akan berhenti berputar kalau sikap berani mencoba itu lenyap. Memang, banyak orang yang gagal dalam usahanya, putus asa tanpa berani mencoba lagi. Ini bukan saja merugikan aspek materi atau finansial, tapi juga aspek psikologis. Karena itu sekalipun krisis, tetaplah mejadi entrepreneur dengan semangat kewirausahaan tinggi. Sesunguhnya tidak ada yang gagal dalam berbisnis, yang ada hanya karena ia berhenti mencoba, berhenti berusaha. Berani mencoba, lebih tekun dan ulet kegagalan tak akan pernah ada.

Berani mencoba, sebab tidak satupun di dunia ini termasuk di dalam dunia entrepreneur yang dapat menggantikan keberanian mencoba dengan bakat bisnis, sebagus apapun bakat seseorang, tidak akan sukses tanpa mulai mencoba. Dan ternyata sekali lagi, keberanian mencoba dan mencoba itulah penentu kesuksesan bisnis kita.
Berani Merantau
Keberanian merantau, membangun percaya diri dan kemandirian. Sebagian dari mereka sukses meskipun awalnya dari nol. mereka “dari bukan apa-apa”, merantau lalu sukses. Merantau punya makna sosial tersendiri. Ia berarti “jauh dari keluarga” yang memicu terbangunnya jiwa kemandirian. Tak bergantung pada keluarga berarti mulai melangkah menjadi dewasa. Anda bisa menjadi pribadi yang baru.

Kebaruan ini sarat tantangan. Merantau, menyadarkan kita apa kelebihan dan kekurangan kita karena kita dihadapkan pada kenyataan-kenyataan baru, merantau membuat seseorang relatif tangguh karena diterjunkan dalam situasi serba baru.
Perantau umumnya segan minta tolong. Disitulah kemauan menjadi termotivasi. Perantau rata-rata engan berutang budi. Justru karena ia orang baru. Seorang perantau cenderung menanam jasa untuk banyak orang. Investasi sosial ini pada saatnya berbuah kebaikan, siapa sangka banyak orang menyukai kepribadian kita, berangsur-angsur menjadi pendukung setia langkah kita mengeyam kesuksesan. Jadi? Cobalah merantau temukan jati diri anda yang tangguh, kreatif cerdik menangkap peluang.
Berani Gagal
Hanya orang yang berani gagal akan meraih keberhasilan total. Dalam kehidupan sosial, memang kegagalan itu adalah sebuah kata yang tidak begitu enak didengar. Kegagalan bukan sesuatu yang disukai, dan suatu kejadian yang setiap orang tidak menginginkannya. Kita tidak bisa pungkiri. Mengapa? Banyak orang membuat kekagagan sebagai musuh kesuksesan. Sebaliknya. Kita seharusnya menggap kegagalan itu dapat mendatangkan hasil. Ingat, kita harus yakin akan menemukan kesuksesan di penghujung kegagalan.
Tapi mengapa seseorang gagal dalam bisnis ada beberapa sebab umum
1. Kita sering menilai kemampuan diri kita terlalu rendah.
2. Setiap bertindak, kita sering terpengaruh oleh mitos yang muncul di masyarakat sekitar kita.
3. Biasanya terlalu “melankolis” dan suka memvonis diri terlebih dahulu bahwa kita ini dilahirkan dengan nasib buruk.
4. Kita cenderung masih memiliki sikap, tidak mau tahu darimana kita harus memulai kembali suatu usaha.
Dengan mengetahui sebab kegagalan itu. Tentunya akan membuat kita yakin untuk bisa mengatasinya. Jika kita mengalami kegagalan maka sebaliknya kita bekerja sepuluh kali lebih giat. Dengan memiliki sikap dan pemikiran seperti itu maka akan tetap menjadikan kita sebagai sosok enterepenuer yang selalu optimis akan masa depan. Maka sebaiknya janganlah kita suka mengukur seorang enteprenuer dengan menghitung berapa kali dia jatuh. Tapi ukurlah berapa kali ia bangkit kembali
Berani Sukses
Seberapa besar rezeki yang kita inginkan, itu sama dengan seberapa besar kita mengambil risiko. Sukses adalah sebuah proses. ia dicapai dengan pengorabanan salah satunya tidak cengeng dengan kegagalan. Sukses, pikirkanlah sebagai keseharian anda. Keyakinan bisa sukses selalu dibangun setiap saat, karena itulah jangan biarkan anda kehilangan motivasi untuk sukses dan terus membangun keyakinan itu dalam sanubari.

Buanglah semua alasan, anda gagal karena kelemahan dari diri anda. Kurang cerdas, kurang fit, sudah terlalu tua dan segudang rasa “rasa kurang” bukanlah alasan anda gagal. Sukses memerlukan keberanian tanpa henti mempelajari kemunduran bisnis.
Pelajari kesuksesan orang lain, himpun semua “sebab-sebab” sukses itu, temukan kelebihan-kelebihan itu, dan mulai mencoba menyusun apa kelebihan anda, apa kebaruan yang bisa ditelurkan dari proses membandingkan dengan usaha orang lain.

Seorang wirasahawan adalah yang selalu "melek" dan "buka telingga" terhadap setiap peluang dan itu memerlukan stamina usaha yang tinggi, tapi anda jangan langsung punya pikiran kalau wirausahawan itu orang yang tidak pernah istirahat, Tidak. Secara fisik, istirahat itu perlu, tetapi sebagai wirausahawan pikiran tetap jalan. Artinya kita terus membiasakan diri memikirkan kebaikan-kebaikan apa yang bisa dibangun berdasarkan peluang yang kita hadapi setiap saat.

Bisnis berhasil karena konsep dasarnya bagus, juga naluri wirausahawan terhadap suatu momen. Wirausahawan harus bisa bersikap luwes, kalau memproduksi bunga plastik tidak menguntungkan, anda bisa cepat berganti memperoduksi rambut palsu mainan dan lain sebagainya, dengan begitu perusahan akan bisa menemukan ceruk yang betul-betul menjadi awal yang baik untuk berkembang
Berani Bekerja Keras
Nasib seorang wirausahawan tidak mudah, anda harus bekerja keras. Namun karena anda bekerja disebagian besar waktu anda, pasti ada harga yang harus dibayar. Yaitu kehidupan sosial, keluarga, waktu untuk bersenang-senang tidak akan anda miliki pada awal menjalankan bisnis anda. Dalam keadaan seperti ini memiliki seorang istri, kekasih yang setia menemani dalam suka maupun duka akan sangat menguntungkan anda. Karena menjadi seorang wirausahawan juga adalah masalah daya tahan.

Ketika sebuah usaha menjadi tidak fokus ia akan kehilangan kekuatannya, berkonsentrasi pada suatu adalah salah satu segi fokus, segi lainnya intensitas, melibatkan kemampuan untuk menyalurkan sejumlah besar tenaga pada tugas yang dihadapi. Prioritas masuk dalam gagasan, fokus, jangan segan-segan menaruh yang paling penting sebagai nomor satu jika sesuatu yang tak terduga muncul. Bekerjalah atas dasar prioritas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar